Bahkan tempat itu terasa asing seakan bukan lagi tempat untuk merebahkan seluruh tubuh ini disaat aku hendak beristirahat. Ketenangan dan kehangatan yang pernah aku alami , semoga suatu saat nanti entah esok atau lusa dapat kuraih kembali.

Pertikaian ini begitu sengit, berulangkali aku mencoba menenangkan dan berusaha mencari solusi agar aku dapat mengambil kesimpulan yang baik untuk nanti ketika bersikap serta mengambil sebuah keputusan. "Duniawi tengah mengguncang diri SESEORANG".

Itu bukan peristiwa yang haya terjadi saat ini, tapi aku harus bias menghentikan dan merubahnya agar esok dan seterusnya tidak ada lagi perdebatan yang terjadi di halaman fikiran ini.

Aku punya bidadari, dia adalah sebuah wadah untuk menampung tetesan air mata ini. Sesungguhnya aku tidak meminta lebih darinya, hanya saja ada sebuah harapan sederhana semoga dia bersedia untuk menampung dan mampu meredakan tetesan ini.

(for my family, I'm sorry)

-akel (ade hasanudin)-

0 komentar: