Sebagian dari kita bukan anak kecil yang tidak pernah duduk manis disebuah kursi dalam suatu ruangan seraya mendengarkan orang dewasa berorasi tentang hidup dan kehidupan, sesekali orang dewasa itu berbicara tentang Bohong, Benci, Iri, Pelit dan masih banyak untuk kita tidak melakukannya.  Seperti itulah seorang guru terhadap muridnya. Dengan senang hati mereka mnyelimuti kita agar masadepan ini tetap hangat.

Lebih baik simpan sebentar rasa bangga ini. Setelah memandang mereka tidak senasib dengan kita, Lihatlah diri kita, trkadang kita tidak bersikap mesra terhadap lelaki tidak berdaya itu yang harus berjalan kaki untuk memenuhi janjinya terhadap perut dan keluarganya. Mungkin  juga kita pernah marah kepada perempuan itu sehingga dia harus meneteskan kesedihannya.

Tega, dan ternyata selimut ini sudah tidak lagi membuat kita hangat, dingin yang kita rasakan seolah-olah sudah bukan penyakit nurani, yang lebih parah sudah tidak ada lagi evaluasi terhadap semua ini. Tanpa alasan semuanya terdiam dan membisu melihat orang-orang yang berusaha tegar dengan bebannya.

Jawaban seperti apa yang akan kita temukan dengan pertanyaan-pertanyaan ini? kemana kita akan mencarinya? 

Terlalu licin jalan itu sehingga tidak perlu berjalan atau berlari lagi untuk menemukan sebuah jawaban atas pertanyaan ini, sangatlah mudah. pertanyaan mereka “bisakah kita untuk segera melepaskan tangan dari mata dan telinga kita masing-msing? Ketegaran mereka sesungguhnya sedang diiringi harapan yang begitu besar kepada kita.


-akel hasanudin-

Temanku bilang, kalau pengen semangat bikin catatan, kamu gak perlu susah-susah cukup dengan memikirkan apa yang sedang kamu rasakan. senang dan galau itu suasana hati yang paling mudah buat dituangkan kedalam tulisan.

Eit... kalian jangan mengira kalo aku menulis ini karena sedang senang atau galau, hahay... tapi itupun sangat memungkinkan ko, kalau saat ini mereka sedang mendarat di landasan rasaku ini.

Sudah lah, itu kaga penting... ini yang penting, aku mau berpesan kepada kalian yang sedang menjalin hubungan dengan pasangan kalian masing-masing " pacaran maksudnya". kalian jangan sesekali melarang pasangan kalian untuk dekat dengan siapapun, jika kalian yakin kalau do'i kalian itu sudah dewasa maka sudah sewajarnya kalian memberikan kepercayaan sepenuhnya terhadap pasangan kalian itu.

Nah... kalau kasusnya pacar kalian yang meremehkan kepercayaan kalian, ada beberapa kemungkinan penyebabnya. pertama dia sudah kaga cinta lagi sama kalian, terus... kemungkinan kedua dia bener-benar belum dewasa.

Pertanyaannya, kalian sanggup pacaran dengan orang yang bukan dewasa? Atau kalian mau... menjalin hubungan dengan orang yang tidak cinta sama kalian? kalau jawaban kalian "mau", berarti kalian yaang konyol.

gini ya...., maksud saya benar-benar kita yang tidak punya hak buat ngelarang-larang pacar kita. karena tidak ada satupun alasan yang memperkuat bahwa kita berhak melarangnya, asal kalian tau, klian itu bukan siapa-siapanya dia, hanya sebatas pacar kan?
Bangga, dengan keputusan untuk tetap semangat menunggu sebagian wajah yang akan kusempurnakan.

Sementara waktu dia melangkah ke sudut lain, walaupun ramai sesungguhnya tidak ada seorangpun ditempat itu kecuali sebagian wajah yang akan menyempurnakannya.

jaminan segudang kertas yang penuh tetesan rencana masadepan akan terbakar habis oleh api kecewa jika dengan sadar dia mencari dan memanggil sebagian wajah yang lain.

Mari kita jaga kertas itu, karena suatu saat nanti sekalipun air dan api tidak pernah sejalan mereka akan bersepakat untuk melenyapkan kertas yang telah penuh dengan rencana kita.

Kita bukan air dan api yang telah berjanji untuk tidak sejalan, itu adalah orang lain.
kita adalah dua insan yang sepakat untuk menjaga kertas itu.


-akel (ade hasanudin)-

Saat itu kau yang sedang merelakan rahasiamu diketahui  semua orang, karena kamu fikir itu tak lagi penting untuk tetap disembunyikan.


Mereka tidak akan menunjukan ekspresi apapun saat mengetahui rahasia itu, "itu rahasiamu, apalagi kalau yang disembunyikan itu tentang perasaanmu, semakin tidak penting rahasiamu bagiku."  itulah mereka terhadap perasaanmu yang dirahasiakan.


Aku yang selalu tau kamu sedang dimana, sedang melakukan apa,. dan aku sangat tau alasan mengapa kamu selalu memberi kabar terhadapku tentang dirimu.


Inilah aku...!!! Hanyalah aku yang akan selalu menganggap bahwa rahasiamu itu adalah rahasia terpenting.
dan akulah yang akan merasakan bahagia saat kamu memberi tahu semua orang satu rahasia sederhanamu bahwa kamu sedang merindukan seseorang saat ini.


semuanya karena aku yakin kalau rindu itu untuk seseorang yang selalu dikabari olehmu.


-akel hasanudin-

Tubuhnya sudah tak tegak lurus lagi, kalo bicara kadang-kadang keluar sebuah nada yang tidak diinginkan itupun keluar karena tak mampu menahan rasa sakit juga gatal di tenggorokannya. perempuan itu sudah tua. Sepertinya dia sangat menyayangi cucunya...

Saat matahari belum sepenuhnya menyinari tubuhnya dia bergegas hendak melihat mainannya, dia lihai, handal, dan dia sangat menyenangi mainan dan permainan seperti itu, walaupun setelah usai bermain tubuhnya harus berlumuran lumpur. harapan besar dari dia terhadap mainan itu kalau suatu saat sudah waktunya tiba itu akan menjadi sesuatu yang mengisi perut dia dan keluarganya.

Laki-laki itu memiliki satu istri dan tiga orang anak hanya saja anak yang kedua sudah tiada. sepertinya dia sangat menyayangi anaknya...

Diia tegar, dia kuat, dia adalah orang yang setia terhadap mereka disekelilingnya. Terkadang dia tidak pernah mendengarkan orang lain karena itu hanya membuatnya sakit. Perempuan itu. Saya yakin dia sangat menyayangi orang-orang di sekeliling nya...

-akel (ade hasanudin)-

Masih ada pertanyaan "bagaimana ini harus berubah?" dariku tentang keluargaku
Masih ada pertanyaan "bagaimana ini bisa tercapai?" dariku tentang cita-citaku
Masih ada pertanyaan "Bagaimana ini bisa Sembuh?" dariku tentang kesehatanku dan

Pertanyaan-pertanyaan itu memakasaku untuk bertanya "masih berniatkah dirimu untuk hidup denganku?"

Memakasamu untuk ikut menjawab pertanyaan-pertanyaanku tentang duniaku, samasekali itu bukan maksudku.
Beri aku isyarat jika kamu berubah fikiran, bilang padaku jika kamu mau. dengan begitu semuanya akan lebih baik.

-Akel (ade hasanudin)-

Sesekali aku melihat kamar itu,  tampak belum dirapihkan.

" kamu suka yang bersih, yang wangi, yang rapih kan?, dan aku juga tau bukan kamu saja yang suka itu" "tapi Semua orang".

Tanpa kata aku balik kanan sambil berfikir, Ternyata pemilik kamar itu tau kalo aku dan semua orang tak terkecuali dia (pemilik kamar) menyukai kebersihan, kerapihan dan yang wangi-wangi.

Setelah itu dan seterusnya kamar itu sangat jarang dibersihkan (tidak diurus).

-akel (ade hasanudin)-