Mungkin kalian pernah berkesimpulan kalau kalian itu sudah merasa nyaman dengan cara atau kebiasan hidup yang kalian jalani, namun sempatkah kalian berfikir kalau kesimpulan yang telah kalian ambil itu ternyata kesimpulan yang salah? Pada umumnya orang merasa nyaman dengan cara hidup masing-masing, padahal dengan cara yang selama ini mereka gunakan mayoritas sering membuahkan penyesalan dan kesedihan.

"Saya menyesal karena dari awal tidak pernah melakukan hal itu" kira-kira seperti itu bunyi kalimat yang keluar dari mereka yang telah sadar betapa bersalahnya mereka menggunakan kebiasaan itu. Sebaigan dari kita sering mengalami kegagalan kemudian menimbulkan rasa penyesalan. Saya akan coba mengambil satu segmentasi kehidupan dari berbagai segmen yang ada, dari segi "pacaran" misalnya.

Berawal dari rasa tertarik antara manusia laki-laki dan manusia perempuan, dilanjut dengan komunikasi dari hati kehati, sehingga menimbulkan satu keinginan yang sama dari keduanya untuk menjalin suatu hubungan (pacaran) dengan tanpa diawali pertimbangan, padahal mempertimbangkan segala sesuatu itu sudah menjadi hal yang harus dilakukan khususnya untuk masadepan. Akhirnya mereka menjalani pacaran tanpa pertimbangan, ya...kesemuanya dikarenakan adanya ketidak mampuan dari masing-masing dalam menahan hasrat berpacaran.

Memang kebanyakan orang mengakui kalo di dalam cinta itu tidak ada logika, tapi alangkah lebih baiknya kalau kita mencoba memperhatikan kesetiap penomena pacaran yang berujung kepedihan, bukankah sudah terlalu banyak orang yang mengalami itu? Pasti kalian tau apa penyebab mereka merasa sedih, yang paling sering ditemukan alasanya karena telah dikecewakan, mereka kecewa karena telah didua, karena diputusin dan masih banyak alasan kelasik lainya. Semua itu adalah peristiwa alami yang sudah dianggap wajar terjadi pada diri manusia, karena sudah bukan hal asing maka mereka membiarkan itu berunlangkaki menimpa dirinya. Aneh ya...,padahal sakit, ko dibiarkan begitu saja kalau juga menimpa dirinya berulang-ulang.

Apakah memang tidak ada cara lain untuk meminimalisir datangnya kepedihan di ending pacaran? Harusnya ada, memang benar ketika kita sadar akan kehidupan dan berniat untuk menjalaninya, ternyata ini memerlukan kemampuan kita dalam mencari pormula untuk sedikit berkreasi, dari itu kita berharap ada budaya atau kebiasaan yang memang bisa membawa kita keluar dari budaya hidup yang monoton.

Kita harus berani membuat hal berbeda dalam wilayah berpacaran, kenapa didak kalian mencoba membuat kesepakatan sebelum hubungan kalian dimulai, seperti halnya lembaga atu perusahaan melakukan MoU ketika akan menjalin kerja sama. Kesepakatan merupakan langkah yang dilakukan agar kerjasama berjalan lancar dan agar tidak ada yang dirugikan dari masing-masing pihak, dan berujung dengan kepuasan dari masing-masing, tidak ada kekecewaan didalamnya

Bicarakan lah se-ditel mungkin dari mulai hal kecil samapai hal yanng dianggap besar ketika kalian akan melakukan suatu hubungan dengan orang pilihan kalian, dari mulai hak dan kewajiban sampai persyaratan yang ditawarkan dari pihak masing-masing. Setelah semuanya disepakati silahkan mulai hubunga kalian, dan jangan lupa kalian harus membuat targetan kapan kalian harus membicarakan hubungan kalian seperti kalian memulai hubungan.

Saya Laki-laki…

Saya harap kalian paham…

Saya kira Kalian mampu memahami, setiap langkah dan sikap saya.

Untuk Perempuanku…

Maaf, maaf, maaf…

Pendewasaan ini Harus tetap mengalir.

Janganlah kalian tertawa, janganlah kalian menangis…

Itu adalah perasaan, tidak baik untuk menilai atau mencari Laki-laki.

Saya yakin kalian miliki gambar (Kriteria) lelaki yang kalian cari…

Laki-laki pantas di tilai oleh kalian dengan tanpa rasa suka atau benci.

Segenggam debu tak pernah saya bawa untuk nodai kisah ini…

Semoga Kalian pahami, sesungguhnya saya selalu membawa air untuk basuhi noda yang akan datang.

Bukan karena ego atau karena nakal….

Ini hanyalah usaha agar kalian paham kalau ini tidak lah salah…

Ijinkan saya untuk memilih…

Ada kamu dan dia di dunia saya…

Ambilah Hati saya jika kalian mau, kuncilah hati saya jika kalian mampu.

Asal kalian tau, Hati ini hanya dapat diambil oleh kalian yang berusaha menjadi wajah saya yang belum ditemukan.

Dia adalah perempuan yang mudah dipahami, dia adalah perempuan yang mampu membuat saya bahagia…

Dia akan menjadi teman saya dimasa depan…