Tanggal 1 Agustus 2012 dengan tidak sengaja saya melihat “Pentium”(seorang demonstran, dia teman saya, itu nama akrabnya) sedang membaca-baca salah satu portal berita lokal Subang. Dia bilang bahwa Ojang Sohandi (Wakil Bupati Eep Hidayat) pernah BERJANJI bahwa dia tidak akan melaksanakan tugasnya sebagai wakil rakyat jika Mahkamah Agung (MA) tidak mencabut keputusannya tentang Eep Hidayat (Mantan Bupati Kab. Subang) dinyatakan bersalah.

“saya Ojang Sohandi selaku Wakil Bupati Subang yang berpasangan dengan mang Eep Hidayat, tanpa tekanan dari manapun,
Hari ini menyatakan bahwa sebelum ditegakan keadilan khususnya kepada saudara saya, kawan saya dan guru saya dan juga bapak saya mang Eep Hidayat yang dinyatakan mahkamah agung (MA) bersalah dicabut kembali, kami tidak akan melaksanakan tugas sebagai wakil bupati subang. Dengan kesadaran sendiri saya tidak siap dilantik menjadi bupati subang. Tugas kami dan juga tugas pemkab subang sepenuhnya akan diserahkan kepada presiden SBY melalui mentri dalam negri”. 
Pernyataan Ojang yang saya kutip dari portal berita PasundanEkspres.

Prihatin melihat mereka yang mengaku pejabat pemerintah Kab. Subang bertingkah layaknya anak kecil. Hehe maaf pa, bu..!!! sebetulnya apa yang kalian perjuangkan dengan jabatan dan wewenang yang kalian miliki? Rakyat?, syukurlah kalau rakyat yang kalian perjuangkan.

Orang berjanji itu wajar, karena dengan janji kita bisa sedikit berharap orang lain akan percaya dan memberi perhatian terhadap kita. Tentunya setiap dari kita tidak ingin lepas perhatian orang-orang yang dengannya kita ada kepentingan.

Waktu untuk mengurus rakyat seolah sudah tidak lagi penting, mungkin saja seluruh waktunya habis untuk memikirkan Eep Hidayat. Itu sebenarnya yang disayangkan, sadarlah bahwa ada rakyat yang memilih kalian dan menggajih kalian sedang mebutuhkan kalian. Biarkanlah Eep diurus oleh mereka yang berwenang mengurus itu semua.

Coba kita perhatikan kembali pernyataan Wakil kita ini, secara terang-terangan dia menyebut bahwa Eep Hidayat itu adalah Saudara, Kawan juga Bapaknya. Itu bagus, tapi tidak bagus kalau itu dibawa ke ranah pemerintahan, dimana itu harus berhubungan dengan kebijakan-kebijakan yang harus Pro rakyat, Kalau kondisinya seperti ini bagaimana kalau kebijakannya nanti pro kawan atau keluarga? Oh.. No…

Kita akhirnya mengetahui bahwa pemerintah kabupaten subang yang kita cintai ini …hahahah (okhek okhek)… di urus oleh mereka yang berkawan dekat, mereka sekeluarga dan mereka yang sangat mencintai Bapaknya, mencintai Kawannya juga mencintai Saudaranya. Haha (Nyindir kali maksudnya).

Dimana peran kita-kita saat ini? Apakah ada kesempat bagi kita untuk ikut memperbaiki daerah ini? Tidak ada kan? yang ada hasil diskusi-diskusi kita tidak pernah nyambung dengan keinginan mereka.

Tapi alangkah baiknya jika kita tidak pernah mengenal kata lelah untuk melakukan perbaikan-perbaikan ini. Memang sedih ketika kita bicara lalu mereka tidak pernah sedikitpun mendengarkan, apalagi mempertimbangkan saran kita. Dan sepertinya sangat sakit ketika kita menyuarakan pendapat kita, saat itu kita dihadang abis-abisan oleh alat-alat pemerintah.


Sekarang lakukan apa yang bisa kita lakukan, sampaikan apa yang mau kita sampaikan untuk perbaikan ini.


-Akel (ade hasanudin)-

0 komentar: