Terpaksa membuktikan sisi kemanusiaan dimana terdapat unsur wahmi, dan mengakui bahwa kepedihan pernah datang, bahwa kebahagiaan pernah menjumpai, bahwa malu pun pernah singgah.ada rasa dimana semua orang berharap akan itu, yaitu kebahagiaan. Benarkah hal itu menimpa seseorang yang telah sengaja menulis ini? berharap itu benar-benar terjadi dan se-sering mungkin itu datang.

Potret yang pernah terlihat di dunia maya dan menggambarkan kekuasaan yang maha indah membuat seseorang ketika sadar dia menyadari bahwa dirinya merasakan tekanan yang melahirkan kekeguman, dalam waktu dekat setelah melihat potret tersebut dia beranggapan itu hanyalah vatamorgana yang kebenaranya belum jelas sama sekali.

Namun tanpa prustasi prosespun tersus dilakukan hingga akhirnya terjalin kegiatan komunikasi dan itu menyebabkan adanya intensitas kontak fikiran, perasaan, juga informasi dengan media yang hari ini tengah gencar digunakan semua orang.

Harapan demi harapan terus hadir di dalam setiap helaan nafas disertai ketakutan akan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi ketika proses tersebut terus dilakukan. Namun demikian tidak mengurangi rasa oftimis.

Kebahagiaan seseorang tersebut mudah-mudahan berubah menjadi suatu kebahagian yang lebih dari sebelumnya...,dan mengenai seseorang yang awalnya terlihat hanya sebagai potret, berharap itu akan lebih sempurna lahir batin dari yang tampak di dalam potret.

Oleh : Akel (Ade Hasanudin)

0 komentar: